Terung
(Solanum melongena,
di Pulau
Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah tumbuhan
penghasil buah
yang dijadikan sayur-sayuran.
Asalnya adalah India
dan Sri
Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang
dan leunca,
dan agak jauh dari tomat.
Terung ialah terna
yang sering ditanam secara tahunan.
Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya
besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8 inci)
panjangnya dan 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar
lebih besar dan tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun
yang melebihi 30 cm (12 inci) dan 15 cm (6 inci) panjangnya.
Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya
antara putih hingga ungu, dengan mahkota
yang memiliki lima lobus. Benang
sarinya berwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan
diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi
untuk jenis yang ditanam.
Dari segi botani,
buah yang dikelaskan sebagai beri
memiliki banyak biji
yang kecil dan lembut. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit
karena mengandung nikotin,
sejenis alkaloid
yang banyak dikandung tembakau.
Cabai
Cabai atau cabai merah
atau chili (bahasa
Ambon) adalah buah dan tumbuhan anggota genus
Capsicum.
Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran
maupun bumbu,
tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas
sangat populer di Asia
Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan
Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok"
ke sepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang
dibuat tanpa cabai.
Manfaat
Cabai merah Besar (Capsicum annuum
L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi
yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna
bagi kesehatan manusia.
Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang
berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan
terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga
mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat
antikanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980).
Cabai (Capsicum annum L) merupakan
salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di
Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi
dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat
capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain
itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi
kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya
untuk menghindari nyeri lambung.
Cara Penanaman
Cabai atau lombok termasuk dalam suku
terong-terongan (Solanaceae)
dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di
dataran tinggi.
Tanaman cabai banyak mengandung vitamin
A dan vitamin C
serta mengandung minyak atsiri capsaicin,
yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila
digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam
dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa
harus membelinya di pasar.
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah
yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air; pH
tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu tanam yang baik untuk lahan
kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh
harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan
panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan. Tanaman
cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat
serta bebas dari hama dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi
untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima
hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu
hektar dibutuhkan
sekitar 2-3 kg buah cabai (300-500 gr biji).
TOMAT
Tomat (Solanum lycopersicum
syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan
dari keluarga Solanaceae,
tumbuhan asli Amerika
Tengah dan Selatan,
dari Meksiko
sampai Peru. Tomat
merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1
sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Kata "tomat" berasal dari
kata dalam bahasa
Nahuatl, tomatl (dilafazkan:
/tɔ.matɬ/).
Menurut tulisan karangan Andrew F.
Smith "The Tomato in America", tomat kemungkinan berasal
dari daratan tinggi pantai barat Amerika
Selatan. Setelah Spanyol
menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke
koloni-koloni mereka di Karibia.
Spanyol juga kemudian membawa tomat ke Filipina,
yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua
Asia. Spanyol
juga membawa tomat ke Eropa.
Tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah beriklim Mediterania.
siplah...bibit selada yang siap tanam ada gak om
BalasHapus